UAS
ETIKA BISNIS
Nama : Lailatul Munawaroh
NIM : 01219020
Kelas : Manajemen A-01
Dosen : Hj.I.G.A.Aju Nitya Dharmani,SST,SE,MM
SOAL
·
Sebutkan dan ulaslah secara singkat sedikitnya 5 kasus
pelanggaran etika bisnis selama tahun 2021 di Indonesia.
JAWABAN
1.
Kasus PT Megasari Makmur
PT Megasari Makmur adalah perusahaan yang cukup terkenal dengan salah satu produknya berupa obat nyamuk dengan merek “HIT”. Namun, belakangan diketahui jika produk tersebut telah melanggar etika bisnis.
Banyak masyarakat telah mengenal produk tersebut sebagai obat nyamuk yang murah tetapi sangat efektif. Sayangnya, merek itu pada akhirnya harus menarik diri dari peredaran, alasannya karena mengandung zat aktif propoxur dan diklorvos yang merupakan salah satu bentuk pestisida.
Pihak kesehatan menilai jika zat tersebut sangat berbahaya untuk sistem
kesehatan manusia. Bahkan, lebih parahnya bisa menyebabkan keracunan pada darah
apabila terlalu banyak menghirup udara yang telah bercampur dengan produk
“HIT”.
·
Pelanggaran Etika
Etika dalam berbisnis adalah standar formal dan normal. Hanya saja tergantung
dari pelaku usaha tersebut bagaimana cara menerapkannya pada organisasinya.
Faktanya, PT Megasari Makmur telah gagal mengaplikasikan moral tersebut
sehingga secara sadar melanggar prinsip kejujuran.
Hanya berasumsi berdasarkan keuntungan sebesar-besarnya dengan biaya produksi minimal, bukan berarti bisa mengabaikan begitu saja dampak negatifnya. Meskipun pada akhirnya sudah meminta maaf, akan tetapi seharusnya mereka bisa berpikir lebih cerdas mengenai efek jangka panjang.
· Pelanggaran Tertulis
Pada dasarnya, perusahaan tersebut telah melanggar banyak peraturan dan dikenai
pasal berlapis. Hal ini berdasarkan penetapan regulasi dalam UUD. Berikut ini
pemaparannya:
- Pasal 4
tentang hak konsumen
- Pasal 7
tentang kewajiban pelaku usaha
- Pasal 8
tentang larangan pengusaha melanggar standar bahan baku
- Pasal
19 tentang pengusaha yang harus ganti rugi atas tindakannya yang keliru
2. Kasus PB Djarum
Contoh kasus pelanggaran etika
bisnis yang pertama datang dari perusahaan rokok yakni PB Djarum. Pada beberapa
tahun silam, PB Djarum mendapatkan peringatan keras sebab terdapat indikasi
bahwa perusahaan ini menggunakan buruh anak-anak untuk melakukan kegiatan di
dalam pabrik.
Kasus ini pada awalnya diketahui pertama kali ketika Yayasan Lentera Anak
melaporkan PB Djarum pada Komisi Perlindungan Anak. Mereka melaporkan
perusahaan tersebut sebab mereka menemukan bahwa terdapat anak-anak yang
menggunakan kaos bertuliskan merk Djarum di area pabrik.
Hal tersebut tentu merupakan sebuah pelanggaran sebab bahan utama untuk membuat
rokok yaitu tembakau sangat berbahaya untuk kesehatan. PB Djarum pun dianggap
melanggar tiga pasal yang membuat mereka diberikan beberapa hukuman.
3. Kasus Perusahaan Uber
Perusahaan
Uber sudah seringkali terlibat dalam kasus pelanggaran, mulai dari kasus ringan
sampai kasus yang cukup berat. Contoh kasus pelanggaran etika bisnis yang
dilakukan oleh perusahaan Uber ini cukup merusak brand imejnya di kalangan
masyarakat, sebab mereka bahkan sempat dilarang beroperasi oleh pemerintah
London.
Kasus
ini bermula ketika mantan karyawan Uber, yakni Susan Fowler menyatakan kepada
publik bahwa perusahaan memiliki budaya pelecehan seksual yang begitu mendarah
daging. Karena dugaan tersebut begitu mencengangkan, maka Uber pun mengalami
periode kesengsaraan dan membuatnya harus menyerahkan mayoritas pangsa pasarnya
pada perusahaan lain yaitu Lyft.
4. Kasus Facebook
Facebook
masih menjadi salah satu aplikasi yang diminati oleh beragam kalangan di
seluruh dunia. Akan tetapi, hal tersebut membuatnya sangat rawan untuk diretas
dan disusupi oleh pihak musuh yang menginginkan reputasinya hancur berantakan
di kalangan publik.
Contoh pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh media sosial ini terjadi
ketika data-data yang dimiliki oleh berjuta-juta pengguna justru teretas dan
membuat privasi para pengguna menjadi tidak aman lagi. Hal tersebut tentu saja
membuat nama baiknya menjadi begitu buruk di kalangan masyarakat dan banyak
yang mulai meragukan kredibilitas Facebook.
Selain itu, pada tahun 2017 lalu pihak Facebook dan juga Google pun menyatakan
bahwa terdapat berbagai akun di dalam portal mereka yang ternyata masih
memiliki ikatan kuat dengan pemerintah Rusia. Sebelumnya, kedua pihak ini lebih
memilih untuk mengabaikan spekulasi bahwa akan semakin banyak berita tidak
kredibel yang beredar di media sosial dan mempengaruhi Pemilu AS 2016.
Hingga
kini, pihak Google, Facebook, dan juga Twitter masih
sering menyelidik berbagai aktivitas negara Rusia yang berkeliaran di platform
mereka. Mereka pun memutuskan untuk mengambil langkah yang lebih ketat daripada
sebelumnya dengan cara membuat user baru mengisi data yang sesuai dengan data
yang mereka miliki di dunia nyata untuk menghindari afiliasi dengan Rusia.
5. Kasus Pelanggaran PT. Ajinomoto Pada Tahun 2000
Contoh
pelanggaran etika bisnis yang selanjutnya datang dari PT. Ajinomoto. Perusahaan
yang satu ini memang sudah lama terkenal sebagai produsen terbesar yang
memproduksi bumbu penyedap untuk makanan. Akan tetapi, mereka pernah tersandung
sebuah skandal yang cukup membuat nama mereka sedikit buruk di kalangan
masyarakat pada tahun 2000 silam.
Kasus pelanggaran ini bermula ketika ada laporan bahwa perusahaan ini
menggunakan bahan bactosoyone untuk
membuat bumbu penyedap mereka. BPOM dan LPPOMMUI yang melaporkan kejadian
tersebut pun berharap bahwa pemerintah harus menghentikan peredaran produknya
dari pasar sebab sudah melanggar kode etik keamanan dan konsumsi konsumen.
Beberapa
waktu setelah adanya kejadian tersebut, PT. Ajinomoto pun menyatakan permohonan
maafnya kepada publik dan pihak yang sudah dirugikan. Mereka pun berjanji untuk
tidak mengulangi kejadian tersebut serta membuat bumbu penyedap sesuai prosedur
dan ketentuan yang ada. BPOM sendiri menyarankan agar mereka menggunakan mameno agar produknya lolos tes kehalalan.
#bangganarotama
#narotamajaya
#pebisnismuda
#etikabisnis
#thinksmart