Selasa, 12 Mei 2020

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

Bab V

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial





Sumber Buku : Pengantar Bisnis

Penyusun    : I Gusti Agung Aju Nitya Dharmani

Halaman     : 131-144

A. Pengertian Etika Bisnis dan Corporate Social Responsibility
Etika bisnis merupakan suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaaan atau bisnis. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.



Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

Corporate Social Responsibility (CSR) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah Tanggung Jawab Social Perusahaan adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan(sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana suatu organisasi dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan hasil dan keuntungan yang akan diperoleh, melainkan juga harus melihat dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.

B. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Keputusan Bisnis
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.Ada beberapa kelompok yang dapat mempengaruhi kepentingan bisnis diantaranya:
a. Para pengusaha dan mitra usaha
b. Perusahaan pemasok bahan baku
c. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
d. Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
e. Bank penyandang dana perusahaan
f. Investor penanam modal
g. Masyarakat umum yanag dilayani
h. Pelanggan yang membeli produk

C. Prinsip dalam Etika Bisnis
Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku bisnis. Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika bisnis sebagai berikut:
1. Prinsip Otonomi
Yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil.
2. Prinsip Kejujuran
Bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (missal, kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran dalam hubungan kerja dan lain-lain).
3. Prinsip Keadilan
Bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan yang sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya.
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan, demikian pula untuk berbisnis yang kompetitif.
5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik. Di samping 5 prinsip diatas, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep ―pembangunan berkelanjutan‖
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi,
Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha
kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah
disepakati bersama
10. kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu
hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.

D. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
CSR berakar dari etika dan prinsip-prinsip yang berlaku di Perusahaan dan dimasyarakat. Etika yang dianut merupakan bagian dari budaya (corporate culture); dan etika yang dianut masyarakat merupakan bagian dari budaya masyarakata. Prisnsip-prinsip atau azas yang berlaku di masyarakat juga termasuk berbagai peraturan dan regulasi pemerintah sebagai bagian dari sistem ketatanegaraan. Menurut Jones (2001) seseorang atau lembaga dapat dinilai membuat keputusan atau bertindak etis bila:
1. Keputusan atau tindakan dilakukan berdasarkan nilai atau standar yang diterima dan berlaku pada lingkungan organisasi yang bersangkutan.
2. Bersedia mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada seluruh pihak yang terkait.
3. Yakin orang lain akan setuju dengan keputusan tersebut atau keputusan tersebut mungkin diterima dengan alasan etis.

E. Macam-Macam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Menurut zimmerer ada beberapa pertanggung jawaban perusahaan, yaitu:
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
3. Tanggung Jawab terhadap investor
4. Tanggung jawab terhadap Masyarakat

F. Dinamika dalam Tanggung jawab social Perusahaan (CSR)
Menurut George Pohle dan Jeff Hittner dari IBM, terdapat tiga dinamika yang harus dipahami oleh perusahaan dalam keterlibatannya dengan CSR:
1. Information – From Visibility to Transparency
2. Impact on Business – From Cost t Growth
3. Relationships – From Containment To Engagement

G. Manfaat Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis dan memiliki tanggung jawab sosial adalah:
1. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat dari steakholder
2. Perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik dan memiliki tanggung jawab social akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan masyarakat sekitar.
3. Perusahaan yang memiliki tanggung jawab social terhadap lingkungan akan membantu dalam pembangunan daerah sekitar perusahaan
4. Menghindarkan dari konflik internal dan lingkungan sekitar perusahaan
5. Tanggung jawab social Secara tidak langsung Membantu dalam promosi perusahaan
6. Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan sewaktu berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin komplek
7. Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan reputasi
8. Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social dapat menambah uang dalam bisnis mereka haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
a. Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
b. Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
c. Melindungi prinsip kebebasan berniaga
d. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing
Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :
1. Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
2. Memperkuat sistem pengawasan
3. Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus

Selain etika, yang tidak kalah penting adalah tanggung jawab
perusahaan, yaitu kepada lingkungan, karyawan, pelanggan, investor
dan masyarakat sekitarnya, Sehingga akan terbentuk suatu hubungan
yang saling menguntungkan satu sama lain.

Minggu, 10 Mei 2020

UAS PENGANTAR BISNIS



Nama : Lailatul Munawaroh
NIM : 01219020       
Kelas : A-01 Manajemen

1. Dalam mengelola sebuah bisnis, para pebisnis dihadapkan pada lingkungan internal dan eksternal. Sebutkan berbagai pihak (siapa saja) yang ada pada lingkungan tersebut dan bagaimana peran mereka?
Jawaban :
 1)  Lingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a.      Tenaga kerja (Man)
b.      Modal (Money)
c.       Material/bahan baku (Material)
d.      Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)
e.      Metode (Methods)
Pihak yang ada dalam lingkungan internal serta perannya :
• Karyawan (tenaga kerja/sumber daya manusia)
• Manajemen (keahlian/pengelola)
• Pemegang saham (stakeholders)
• Modal dan peralatan fisik (dana,mesin,gedung)
• Informasi


2)   Lingkungan Eksternal dipengaruhi oleh 2 komponen yaitu :
a.      Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan terhadap pencapaian tujuan organisasi.
1)      Konsumen. Sebagaimana diketahui, perusahaan ada untuk memenuhi kebutuhan konsumen
2)      Pemasok. Perusahaan untuk individu yang menyediakan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi produk atau jasa
3)      Pesaing. Persaingan meliputi semua tawaran pesaing yang nyata maupun potensial serta subtitusi yang dipertimbangkan oleh pembeli
4)      Kreditor. Kegiatan organisasi sacara finansial (institusi keuangan ataupun individu yang memberikan pinjaman dana
b.      Lingkungan Umum meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempengaruhi organisasi


2.  Etika bisnis sangat penting bagi kelangsungan dan kelangenggan suatu usaha.
a. Apakah yang di maksud etika bisnis
b. apakah yang di maksud Corporate Social Responsibility ( CSR ) dan berilah contoh penerapannya. 
Jawaban : 
a) Etika bisnis merupakan suatu rangkaian prinsip/aturan/norma yang harus diikuti apabila menjalankan bisnis (Jeff Madura, 2001)
b) CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan . Contoh penerapan : PT Unilever Indonesia
Produsen produk kebutuhan rumah tangga ini memiliki banyak program CSR melalui produk-produknya, di antaranya adalah kampanye cuci tangan dengan sabun (Lifebuoy), pelestarian kuliner nusantara (kecap Bango), dan edukasi kesehatan gigi dan mulut (Pepsodent).

3. Bentuk usaha sangat penting bagi legalitas suatu usaha. oleh karena itu suatu usaha perlu memiliki struktur organisasi untuk memperjelas peran sumberdaya yang ada.
a. Sebut dan jelaskan ciri-ciri bentuk usaha!
b. Gambarkan satu jenis organisasi!
Jawaban : 
      A. Ciri - ciri Badan Usaha/Perusahaan Perseorangan atau Individu:
·         Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
·         Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
·         Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
·         Seluruh keuntungan dinikmati sendiri
·         Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
Ciri - ciri Badan Usaha/Perusahaan Persekutuan
 a.Ciri-ciri Firma :
·         Para sekutu aktif di dalam mengelola perusahaan.
·         Tanggung jawab yang tidak terbatas atas segala resiko yang terjadi
·         Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.   
c.       Ciri-ciri CV sebagai berikut:
·         Sulit untuk menarik modal yang telah disetor
·         Modal besar karena didirikan banyak pihak.
·         Mudah mendapatkan kridit pinjaman
·         Ada anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif.
·         Relatif mudah untuk didirikan.
d.    Ciri - ciri Perseroan Terbatas / PT / Korporasi / Korporat
·             > Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.
·             >Modal dan ukuran perusahaan besar.
·             >Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham.
·              > Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham.
·              > Kepemilikan mudah berpindah tangan.
·              >  Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan/pegawai.
·              > Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal/saham dalam bentuk dividen. 
·              > Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saha
·              > Sulit untuk membubarkan pt.
·              > Pajak berganda pada pajak penghasilan/pph dan pajak deviden.



B. 





4.   Kemampuan manajer sangat penting dalam mengelola operasional  perusahaan. ada 3 kemampuan manajer yaitu: Conceptual skills,  Human skills, dan Technical skills. Jelaskan penerapan kemampuan tersebut.
 Jawaban : 
     A. Keterampilan Konseptual (Conceptual Skills)
Keterampilan Konseptual adalah kemampuan manajer untuk melihat keseluruhan organisasi sebagai suatu entitas yang lengkap. Keterampilan Konseptual ini meliputi pemahaman tentang kerjasama setiap unit kerja dalam organisasi beserta pemahaman tentang ketergantungan satu unit kerja dengan unit kerja lainnya, perubahan pada suatu unit kerja juga akan mempengaruhi unit kerja atau bagian lainnya. Keterampilan ini meliputi pemahaman tentang hubungan antar institusi, industri dan masyarakat serta pemahaman tentang pengaruh faktor-faktor politik, sosial dan kondisi ekonomi suatu negara terhadap bisnis perusahaannya. Dengan pemahaman-pemahaman tersebut, seorang manajer tingkat tinggi atau Top Management dapat memahami kondisi bisnis secara keseluruhan dan mengambil tindakan yang tepat untuk kesuksesan organisasinya.

 B. Keterampilan Berhubungan dengan Orang lain (Humanity Skills)Keterampilan berhubungan dengan Orang lain atau Humanity Skill ini adalah kemampuan manajer untuk berinteraksi secara efektif dengan anggota organisasinya serta membangun pemahaman dan usaha kooperatif dalam tim yang dipimpinnya. Keterampilan ini akan memungkinkan para manajer untuk menjadi pemimpin dan memotivasi karyawannya untuk mendapatkan prestasi kerja yang lebih baik. Selain itu, para Manajer juga harus dapat memanfaatkan potensi karyawannya secara efektif di perusahaan. Komunikasi juga merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam Keterampilan ini. Komunikasi yang baik dan efektif akan memberikan dampak positif terhadap karir manajer yang bersangkutan dan juga dalam pencapain tujuan organisasi. Keterampilan berhubungan dengan orang lain atau Humanity Skill ini penting bagi semua tingkatan manajemen di suatu organisasi atau perusahaan. Keterampilan ini juga disebut sebagai Keterampilan Interpersonal (Antarpribadi) atau Human Skill (keterampilan kemanusiaan).

 C. Keterampilan Teknis (Technical Skills) Keterampilan Teknis ini adalah Kemampuan atau pengetahuan untuk menggunakan teknik tertentu dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu. Contohnya seperti kemampuan dan pengetahuan untuk merancang produk, memperbaiki mesin, mengoperasikan mesin, merakit komputer, membuat program komputer, menyiapkan pembukuan dan laporan keuangan, menjual produk, menciptakan lagu, memasak makanan dan lain sebagainya. Keterampilan Teknik ini merupakan keterampilan yang penting bagi manajer di tingkat pertama namun kurang penting atau tidak wajib untuk dimiliki oleh manajemen tingkat atas.

5. Apabila saudara adalah seorang konsultan manajemen dan membantu merekomendasikan bentuk kepemilikan bisnis apakah yang tepat pada situasi berikut:
a. empat orang dokter ingin mendirikan praktek bersama dan masing-masing ingin memiliki kewajiban yang terbatas
b. seorang teman ingin membuka toko kelontong miliknya sendiri.
c. Seorang pengusaha ingin membeli bisnis baja besar
d. Lia orang teman ingin membangun sebuah komplek apartemen dan sangat memikirkan tentang tangung jawab terbatas.
Jawaban :
    a. PERSEROAN COMANDITER (CV)
    b.  PERUSAHAAN PERSEORANGAN
    c.  PERSEROAN TERBATAS (PT)
    d. PERSEROAN TERBATAS (PT)

6. Saudara sudah mengamati sebuah bisnis yang erada di lingkungan sekitar tempat tinggal. jelaskan apakah hasil pengamatan yang menarik dan yang perlu memperoleh perhatian (perlu dibantu pengembangannya)?
Jawaban :  
 - Yang menarik ialah produk yang sangat terjangkau namun belum dicoba untuk pengembangannya.  Perlu di bantu. Karena jika proses produksi, diposting di semua sosmed lebih luas lagi, di kemas lebih menarik lagi itu bisa jadi sebuah peluang yang sangat besar pagi usahanya. Bahkan bisa akan terus berkemang dengan baik.

#bangganarotama
#missmanagement
#narotamajaya
#universitasnarotama
#elinanarotama
#kuliahdarirumah
#ujiandarirumah
#thinksmart






UJIAN AKHIR SEMESTER

UAS ETIKA BISNIS   Nama : Lailatul Munawaroh NIM : 01219020 Kelas : Manajemen A-01 Dosen : Hj.I.G.A.Aju Nitya Dharmani,SST,SE,MM ...