Bab V
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Sumber Buku : Pengantar Bisnis
Penyusun : I Gusti Agung Aju Nitya Dharmani
Halaman : 131-144
A. Pengertian Etika Bisnis dan Corporate Social Responsibility
Etika bisnis merupakan suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaaan atau bisnis. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Corporate Social Responsibility (CSR) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah Tanggung Jawab Social Perusahaan adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan(sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana suatu organisasi dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan hasil dan keuntungan yang akan diperoleh, melainkan juga harus melihat dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.
B. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Keputusan Bisnis
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.Ada beberapa kelompok yang dapat mempengaruhi kepentingan bisnis diantaranya:
a. Para pengusaha dan mitra usaha
b. Perusahaan pemasok bahan baku
c. Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
d. Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
e. Bank penyandang dana perusahaan
f. Investor penanam modal
g. Masyarakat umum yanag dilayani
h. Pelanggan yang membeli produk
C. Prinsip dalam Etika Bisnis
Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para pelaku bisnis. Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika bisnis sebagai berikut:
1. Prinsip Otonomi
Yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan yang diambil.
2. Prinsip Kejujuran
Bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (missal, kejujuran dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran dalam hubungan kerja dan lain-lain).
3. Prinsip Keadilan
Bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan yang sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya.
4. Prinsip Saling Menguntungkan
Agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan, demikian pula untuk berbisnis yang kompetitif.
5. Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik. Di samping 5 prinsip diatas, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep ―pembangunan berkelanjutan‖
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi,
Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha
kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah
disepakati bersama
10. kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu
hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.
D. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
CSR berakar dari etika dan prinsip-prinsip yang berlaku di Perusahaan dan dimasyarakat. Etika yang dianut merupakan bagian dari budaya (corporate culture); dan etika yang dianut masyarakat merupakan bagian dari budaya masyarakata. Prisnsip-prinsip atau azas yang berlaku di masyarakat juga termasuk berbagai peraturan dan regulasi pemerintah sebagai bagian dari sistem ketatanegaraan. Menurut Jones (2001) seseorang atau lembaga dapat dinilai membuat keputusan atau bertindak etis bila:
1. Keputusan atau tindakan dilakukan berdasarkan nilai atau standar yang diterima dan berlaku pada lingkungan organisasi yang bersangkutan.
2. Bersedia mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada seluruh pihak yang terkait.
3. Yakin orang lain akan setuju dengan keputusan tersebut atau keputusan tersebut mungkin diterima dengan alasan etis.
E. Macam-Macam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Menurut zimmerer ada beberapa pertanggung jawaban perusahaan, yaitu:
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
3. Tanggung Jawab terhadap investor
4. Tanggung jawab terhadap Masyarakat
F. Dinamika dalam Tanggung jawab social Perusahaan (CSR)
Menurut George Pohle dan Jeff Hittner dari IBM, terdapat tiga dinamika yang harus dipahami oleh perusahaan dalam keterlibatannya dengan CSR:
1. Information – From Visibility to Transparency
2. Impact on Business – From Cost t Growth
3. Relationships – From Containment To Engagement
G. Manfaat Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis dan memiliki tanggung jawab sosial adalah:
1. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat dari steakholder
2. Perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik dan memiliki tanggung jawab social akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan masyarakat sekitar.
3. Perusahaan yang memiliki tanggung jawab social terhadap lingkungan akan membantu dalam pembangunan daerah sekitar perusahaan
4. Menghindarkan dari konflik internal dan lingkungan sekitar perusahaan
5. Tanggung jawab social Secara tidak langsung Membantu dalam promosi perusahaan
6. Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan sewaktu berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin komplek
7. Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan reputasi
8. Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social dapat menambah uang dalam bisnis mereka haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
a. Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
b. Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
c. Melindungi prinsip kebebasan berniaga
d. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing
Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :
1. Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
2. Memperkuat sistem pengawasan
3. Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus
Selain etika, yang tidak kalah penting adalah tanggung jawab
perusahaan, yaitu kepada lingkungan, karyawan, pelanggan, investor
dan masyarakat sekitarnya, Sehingga akan terbentuk suatu hubungan
yang saling menguntungkan satu sama lain.
Halaman
▼
Halaman
▼
Halaman
▼
Halaman
▼
Halaman
▼
▼
Selasa, 12 Mei 2020
Minggu, 10 Mei 2020
UAS PENGANTAR BISNIS
Nama : Lailatul
Munawaroh
NIM :
01219020
Kelas : A-01
Manajemen
1. Dalam mengelola sebuah bisnis, para pebisnis dihadapkan pada lingkungan
internal dan eksternal. Sebutkan berbagai pihak (siapa saja) yang ada pada
lingkungan tersebut dan bagaimana peran mereka?
Jawaban :
1) Lingkungan Internal dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Tenaga
kerja (Man)
b. Modal
(Money)
c. Material/bahan
baku (Material)
d. Peralatan/perlengkapan
produksi (Machine)
e. Metode
(Methods)
Pihak yang ada dalam
lingkungan internal serta perannya :
• Karyawan (tenaga kerja/sumber daya manusia)
• Manajemen (keahlian/pengelola)
• Pemegang saham (stakeholders)
• Modal dan peralatan fisik (dana,mesin,gedung)
• Informasi
• Karyawan (tenaga kerja/sumber daya manusia)
• Manajemen (keahlian/pengelola)
• Pemegang saham (stakeholders)
• Modal dan peralatan fisik (dana,mesin,gedung)
• Informasi
2) Lingkungan Eksternal dipengaruhi oleh 2 komponen yaitu
:
a. Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang
secara langsung relevan terhadap pencapaian tujuan organisasi.
1) Konsumen. Sebagaimana diketahui, perusahaan ada untuk
memenuhi kebutuhan konsumen
2) Pemasok. Perusahaan untuk individu yang menyediakan
faktor-faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi produk atau
jasa
3) Pesaing. Persaingan meliputi semua tawaran pesaing
yang nyata maupun potensial serta subtitusi yang dipertimbangkan oleh pembeli
4) Kreditor. Kegiatan organisasi sacara finansial
(institusi keuangan ataupun individu yang memberikan pinjaman dana
b. Lingkungan Umum meliputi berbagai faktor, antara lain
kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan
kondisi global yang mungkin mempengaruhi organisasi
2. Etika bisnis sangat penting bagi kelangsungan dan
kelangenggan suatu usaha.
a. Apakah yang di maksud etika
bisnis
b. apakah yang di maksud
Corporate Social Responsibility ( CSR ) dan berilah contoh penerapannya.
Jawaban :
a) Etika
bisnis merupakan suatu rangkaian prinsip/aturan/norma yang harus diikuti
apabila menjalankan bisnis (Jeff Madura, 2001)
b) CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau
konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut)
sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana
perusahaan . Contoh penerapan : PT Unilever Indonesia
Produsen produk
kebutuhan rumah tangga ini memiliki banyak program CSR melalui
produk-produknya, di antaranya adalah kampanye cuci tangan dengan sabun
(Lifebuoy), pelestarian kuliner nusantara (kecap Bango), dan edukasi kesehatan
gigi dan mulut (Pepsodent).
3. Bentuk usaha sangat penting
bagi legalitas suatu usaha. oleh karena itu suatu usaha perlu memiliki struktur
organisasi untuk memperjelas peran sumberdaya yang ada.
a. Sebut dan jelaskan
ciri-ciri bentuk usaha!
b. Gambarkan satu jenis
organisasi!
Jawaban :
A. Ciri - ciri Badan Usaha/Perusahaan
Perseorangan atau Individu:
· Relatif mudah
didirikan dan juga dibubarkan
· Tanggung jawab tidak
terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
· Tidak ada pajak,
yang ada adalah pungutan dan retribusi
· Seluruh keuntungan
dinikmati sendiri
· Sulit mengatur roda
perusahaan karena diatur sendiri
Ciri - ciri
Badan Usaha/Perusahaan Persekutuan
a.Ciri-ciri Firma :
· Para sekutu aktif di
dalam mengelola perusahaan.
· Tanggung jawab yang
tidak terbatas atas segala resiko yang terjadi
· Akan berakhir jika
salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.
c. Ciri-ciri CV sebagai berikut:
· Sulit untuk menarik
modal yang telah disetor
· Modal besar karena
didirikan banyak pihak.
· Mudah mendapatkan
kridit pinjaman
· Ada anggota aktif
yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada yang pasif.
· Relatif mudah untuk
didirikan.
d. Ciri - ciri Perseroan Terbatas / PT / Korporasi /
Korporat
·
> Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta pribadi.
·
>Modal dan ukuran perusahaan besar.
·
>Kelangsungan hidup perusahaan pt ada di tangan pemilik saham.
·
> Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian saham.
·
> Kepemilikan mudah berpindah tangan.
·
> Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan/pegawai.
·
> Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal/saham dalam bentuk
dividen.
·
> Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan pemegang saha
·
> Sulit untuk membubarkan pt.
·
> Pajak berganda pada pajak penghasilan/pph dan pajak deviden.
B.
4. Kemampuan manajer sangat penting dalam mengelola
operasional perusahaan. ada 3 kemampuan manajer yaitu: Conceptual
skills, Human skills, dan Technical skills. Jelaskan penerapan
kemampuan tersebut.
Jawaban :
A. Keterampilan Konseptual (Conceptual
Skills)
Keterampilan
Konseptual adalah kemampuan manajer untuk melihat keseluruhan organisasi
sebagai suatu entitas yang lengkap. Keterampilan Konseptual ini meliputi
pemahaman tentang kerjasama setiap unit kerja dalam organisasi beserta
pemahaman tentang ketergantungan satu unit kerja dengan unit kerja lainnya,
perubahan pada suatu unit kerja juga akan mempengaruhi unit kerja atau bagian lainnya.
Keterampilan ini meliputi pemahaman tentang hubungan antar institusi, industri
dan masyarakat serta pemahaman tentang pengaruh faktor-faktor politik, sosial
dan kondisi ekonomi suatu negara terhadap bisnis perusahaannya. Dengan
pemahaman-pemahaman tersebut, seorang manajer tingkat tinggi atau Top
Management dapat memahami kondisi bisnis secara keseluruhan dan mengambil
tindakan yang tepat untuk kesuksesan organisasinya.
B.
Keterampilan Berhubungan dengan Orang lain (Humanity Skills)Keterampilan berhubungan
dengan Orang lain atau Humanity Skill ini adalah kemampuan manajer untuk
berinteraksi secara efektif dengan anggota organisasinya serta membangun
pemahaman dan usaha kooperatif dalam tim yang dipimpinnya. Keterampilan ini
akan memungkinkan para manajer untuk menjadi pemimpin dan memotivasi
karyawannya untuk mendapatkan prestasi kerja yang lebih baik. Selain itu, para
Manajer juga harus dapat memanfaatkan potensi karyawannya secara efektif di
perusahaan. Komunikasi juga merupakan salah satu bagian yang terpenting
dalam Keterampilan ini. Komunikasi yang baik dan efektif akan memberikan dampak
positif terhadap karir manajer yang bersangkutan dan juga dalam pencapain
tujuan organisasi. Keterampilan berhubungan dengan orang lain atau Humanity
Skill ini penting bagi semua tingkatan manajemen di suatu organisasi atau
perusahaan. Keterampilan ini juga disebut sebagai Keterampilan Interpersonal
(Antarpribadi) atau Human Skill (keterampilan kemanusiaan).
C.
Keterampilan Teknis (Technical Skills) Keterampilan Teknis ini adalah
Kemampuan atau pengetahuan untuk menggunakan teknik tertentu dalam melaksanakan
tugas atau pekerjaan tertentu. Contohnya seperti kemampuan dan pengetahuan
untuk merancang produk, memperbaiki mesin, mengoperasikan mesin, merakit komputer,
membuat program komputer, menyiapkan pembukuan dan laporan keuangan, menjual
produk, menciptakan lagu, memasak makanan dan lain sebagainya. Keterampilan
Teknik ini merupakan keterampilan yang penting bagi manajer di tingkat pertama
namun kurang penting atau tidak wajib untuk dimiliki oleh manajemen tingkat
atas.
5. Apabila
saudara adalah seorang konsultan manajemen dan membantu merekomendasikan bentuk
kepemilikan bisnis apakah yang tepat pada situasi berikut:
a. empat orang dokter ingin mendirikan praktek bersama dan masing-masing
ingin memiliki kewajiban yang terbatas
b. seorang teman ingin membuka toko kelontong miliknya sendiri.
c. Seorang pengusaha ingin membeli bisnis baja besar
d. Lia orang teman ingin membangun sebuah komplek apartemen dan sangat
memikirkan tentang tangung jawab terbatas.
Jawaban :
a. PERSEROAN COMANDITER (CV)
b. PERUSAHAAN
PERSEORANGAN
c. PERSEROAN TERBATAS (PT)
d.
PERSEROAN TERBATAS (PT)
6. Saudara
sudah mengamati sebuah bisnis yang erada di lingkungan sekitar tempat tinggal.
jelaskan apakah hasil pengamatan yang menarik dan yang perlu memperoleh
perhatian (perlu dibantu pengembangannya)?
Jawaban
:
- Yang
menarik ialah produk yang sangat terjangkau namun belum dicoba untuk
pengembangannya. Perlu di bantu. Karena jika proses produksi,
diposting di semua sosmed lebih luas lagi, di kemas lebih menarik lagi itu bisa
jadi sebuah peluang yang sangat besar pagi usahanya. Bahkan bisa akan terus berkemang
dengan baik.
#bangganarotama
#missmanagement
#narotamajaya
#universitasnarotama
#elinanarotama
#kuliahdarirumah
#ujiandarirumah
#thinksmart